Rabu, 22 Juli 2015

Pertanyaan

Kadang hidup ini mesti banyak bertanya kepada diri untuk menegaskan posisi diri kita dan kemana tujuan dan sberapa kuat kita bisa bertahan dalam menempuh pencapaian tujuan.

1. Untuk siapa aku berbuat ini?
Ktika kujawab demi orang+orang yg kucinta...jawaban ini hanya menyakini diri sendiri akhirnya. Karena lukanya hati krn pengkhianatan atau dikecewakan bukan dari orang yg jauh,justru dari orang yg kita sayang dan dekat. Ketika mengubah jawaban " UntukMu Ya Allah,aku taat,,aku patuh,aku terima." Rasa kecewa yg kuterima dari mahluk, rasa sakit yg aku rasa smua berlalu,karena aku yakin Allah menghitung amalku dan niatku. Biarlah aku terluka krn mahluk,asal bukan Allah yg murka.

2. Mengapa harus aku bertahan?
Ketika kujawab demi orang-orang yg kucinta...sama seperti tadi...sbuah jawaban bodoh dan naif. karena,, untuk apa menyakiti diri demi kebahagiaan orang lain. Ketika kujawab " Karena Allah perintahkan,jauhi sgala yg mudharatnya lebih besar daripada manfaatnya". Disitu aku punya alasan bertahan dan bersiap melangkah.

3. Kuatkah aku?
Ketika kujawab dengan sombongku, yg kudapatkan aku terpuruk dan merasa hancur. Bagai mayat hidup yg menari dimuka bumi. Boneka dari mahluk lain. Ketika ku ubah jawabanku "Slama Allah ridho,aku yakin Dia yg memberiku kekuatan" disitulah aku merasa kuat menjalani taqdir yang sementara atau tetap. Aku punya alasan kuat untuk hidup sebagai pemenang dari masalah, Karena Allahku lebih besar dari masalahku.

Yaa Muqolibal Quluubi Tsabit Qolbii 'alaa diinika
Ya Allah Engkau yg Maha membolak-balikan hatiku
Tetapkan hatiku pada ketentuanMu.

Genggam aku agar aku tidak tergelincir.
Cengkram aku agar tak ada yg aniaya diriku, krn Tangan2Mu jauh lebih kokoh melindungiku daripada kejahatan yg Kau ciptakan.

#pagi muhasabah diri, Kamis 23Juli 2015
On my bed,lying down